HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN PENURUNAN STUNTING PADA ANAK USIA 6-23 BULAN DI DESA SOSOR LONTUNG, KECAMATAN SIEMPAT NEMPU, KABUPATEN DAIRI TAHUN 2019

Main Article Content

Evanata Lina Sinaga
Rismahara Lubis
Yusniar Siregar
Evi Irianti

Abstract

Stunting is a condition of failure to thrive in children under five due to chronic malnutrition. One cause of stunting is poor parenting patterns such as feeding in the first 2 years after birth. Exclusive breastfeeding is the best nutrition a baby receives in the first 6 months of life. The purpose of this study was to determine the relationship of exclusive breastfeeding with the decrease of stunting in children aged 6-23 months in Sosor Lontung Village, Siempat Nempu District, Dairi Regency.  This study used a cross-sectional study design. The sample of this research was children aged 6-23 months as many as 39 people. Data collection was carried out by interview and measurement of children's length / height. Univariate and bivariate data analysis used Chi Square test with ?-value <0.05. Based on the bivariate analysis showed that there was a significant relationship between exclusive breastfeeding and the incidence of stunting with ?-value 0.037. The results showed the percentage of stunting in children aged 6-23 months was greater in children who were not given exclusive breastfeeding (50%) than those who received exclusive breastfeeding (17.65%). The results of bivariate analysis showed that there was a significant relationship between exclusive breastfeeding and the incidence of stunting with a value-value of 0.037. That is, exclusive breastfeeding can reduce the risk of stunting is getting smaller. It is hoped that all babies will receive exclusive breastfeeding so that the baby can grow optimally.

Article Details

Section
Literature Review

References

1. Agustina, A. 2015. Faktor-faktor Risiko Kejadian Stunted pada Balita (24-59 bulan) di Wilayah Kerja Puskesmas Sosial Palembang Tahun 2014.Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya.
2. Aridiyah. F. O, et al. 2015. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian Stunting pada Anak Balita di Wilayah Pedesaan dan Perkotaan. e-Jurnal Pustaka Kesehatan 3(1) : 163-170
3. Aquari, Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pemberian Asi Eksklusif diKlinik/Balai Pengobatan Anisa Kecamatan Sembawa Kabupaten Banyuasin Tahun 2017. Jurnal Kedokteran Kesehatan 5(3)
4. Databoks, 2018. Prevalensi Stunting di Kawasan ASEAN (2015). https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2018/11/22/prevalensi-stunting-balita-indonesia-tertinggi-kedua-di-asean. 12 Agustus 2019 (12.48)
5. Departemen Ilmu Kesehatan Anak, 2016. Advances in Pediatrics. https://fk.ui.ac.id/wp-content/uploads/2018/10/Buku-PKB-71.pdf. 7 November 2019
6. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2005. Klasifikasi Status Gizi Anak Bawah Lima Tahun (BALITA). Direktur Jenderal Pembinaan Kesehatan Masyarakat. Jakarta
7. Gunawan, A. 2018. Cegah Stunting dengan Ketahui 5 Faktor Penyebabnya. https://www.idntimes.com/hype/fun-fact/arif-gunawan/cegah-stunting-dengan-ketahui-5-faktor-penyebabnya-c1c2/full, 26 Mei 2019 (18:21)
8. Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. 2017. Buku Saku Desa dalam Penanganan Stunting. Desember
9. Kemenkes. 2017. Buku Saku Pemantauan Status Gizi
10. Kemenkes. 2010. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 1995/MENKES/SK/XII/2010 tentang Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak. Direktorat Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta : 4.
11. Kemenkes. 2012. Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Kementerian Kesehatan dan JICA. Jakarta
12. Kemenkes.2016. Situasi Balita Pendek (Stunting) di Indonesia. Pusat Data dan Informasi. Pusdatin. Jakarta Selatan
13. Kemenkes. 2018. Ini Penyebab Stunting pada Anak. http://www.depkes.go.id/article/view/18052800006/ini-penyebab-stunting-pada-anak.html. 12 Juni 2019 (20:22)
14. Kemenkes. 2018. Profil Kesehatan Indonesia 2018. Pusdatin. Jakarta Selatan
15. Lestari. R. R. Pemberian Asi Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Tapung Perawatan Tahun 2015, Jurnal Obsesi 1 (2) : 97-104
16. Menkes RI. 2016. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 39 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga
17. Millenium Challenge Account-Indonesia. Stunting dan Masa Depan Indonesia. MCA-Indonesia. Jakrta
18. Mugianti. S, et al. 2018. Faktor Penyebab Anak Stunting Usia 25-60 bulan di Kecamatan Sukorejo Kota Blitar, Jurnal Ners dan Kebidanan 5(3) : 268-277
19. Notoadmodjo. S. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta. Rineka Cipta
20. Nadiyah, et al. 2014. Faktor Risisko pada Anak Usia 0-23 Bulan di Provinsi Bali, Jawa Barat, dan Nusa Tenggara Timur, Jurnal Gizi dan Pangan 9(2) : 125-132
21. Nurhanifah. 2019. Cegah Balita Pendek (Stunting) dalam 1000 Hari https://www.kompasiana.com/nurhanifahrt/5c709e7012ae9425237a3904 /cegah-balita-pendek-stunting-dalam-1000-hari?page=all/.21 Juni 2019 (14.28)
22. Nursalam. 2013. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan Praktis : Jakarta : SalembaMedika.
23. Prihutama. N. Y, et al. 2018. Pemberian Makanan Pendamping ASI Dini Sebagai Faktor Risiko Kejadian Stunting pada Anak Usia 2-3 Tahun, Jurnal Kedokteran Diponegoro 7(2) : 1419-1430
24. Republik Indonesia, 2013. Kerangka Kebijakan Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi dalam Rangka Seribu Hari Pertama Kehidupan
25. Safitri, A. M. 2018. Manfaat ASI Eksklusif dalam Mencegah Stunting pada Anak. https://hellosehat.com/parenting/menyusui/manfaat-asi-eksklusif-mencegah-stunting/. 05 Juni 2019 (14:05)
26. Sastosasmoro, S. 2008. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis. Edisi ke-2. Sagung Seto. Jakarta
27. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Cetakan Tigabelas, Alvabeta. Bandung
28. Sukmasari, R. N. 2015. Stunting Masih Bisa Dicegah Meski Anak Lahir Pendek dan Berbobot Rendah. https://health.detik.com/ibu-dan-anak/d-3021794/stunting-masih-bisa-dicegah-meski-anak-lahir-pendek-dan-berbobot-rendah. 21 Juni 2019 (22:15)
29. Sumiaty. 2017. Pengaruh Faktor Ibu dan Pola Menyusui terhadap Stunting Baduta 6-23 Bulan di Kota Palu Propinsi Sulawesi Tengah. Jurnal Ilmiah Bidan 2(2) : 1-8
30. Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan. 2017. 100 Kabupaten/Kota Prioritas untuk Intervensi Anak Kerdil (Stunting).Agustus. Sekretariat Wakil Presiden Republik Indonesia. Jakarta Pusat
31. Trihono, et al. 2015. Pendek (Stunting) di Indonesia, Masalah dan Solusinya. Lembaga Penerbit Balitbangkes. Jakarta
32. Unicef, WHO, World Bank Group. Levels and trends in child malnutrition. Geneva 2017.